Bisikan Malam

Hari mulai dini
Bulan secara senda bicara pada Matahari yang sembunyi
"Kenapa Tuhan menciptakanku? Bukankah engkau dan hanya engkau yang dibutuhkan Bumi?
"Aneh"
"Apa maksudmu? Lihat saja, betapa manusia memujamu,
betapa mereka mengagungkanmu, menjadikanmu simbol kebahagiaan duniawi"
"Kau aneh"
"Aneh bagaimana?
"Bolehkah aku bicara sebentar?"
"Barang tentu!"
"Boleh jadi mereka bahagia. Tapi tak akan sempurna tanpa asmara.
Asmara yang hanya ada dalam kesunyian malam. Yang tak akan sempurna tanpamu.
Kau melengkapi kebahagiaanku."
.......................................
Dini kembali remang, pagi tak jadi menjelang, dunia kembali malam

27-02-2014 14:47

-

Tuhan, maafkan kami para manusia
Kami masih belum sanggup menanggung pengetahuan
Benar apa kata-Mu
Kami akan mati apabila memakan buah pengetahuan itu
Bukan mati jasmani
Tapi mati rohani,
yang barang tentu akan menggerogoti jasmani kami
Tuhan,
maafkan kami

Bangau Dungu

Menghapus jejak bintang di malam hari
Matahari memberi harapan pada hari yang kosong
Mengangkat sudut-sudut bibir yang membiru diterpa angin sendu
Daun-daun yang haus akan belaian embun pagi,
dikejutkan oleh hangatnya tarian spektrum warna Mentari
November seketika berubah menjadi Januari
melihat lamunan Bangau terusik indah ladang Frambozen
Bangau dungu bukanlah hal yang wajar ditemui di ladang Frambozen
Tapi hanya Bangau paling dungu yang berani melawan batas
Batas, hanyalah sepatah kata yang diciptakan manusia yang digunakan untuk mengimbangi keterbatasannya
Dari detik awal Tuhan mencipta,
Batas hanyalah omong kosong
Bangau dungu itu tidak melawan sistem
Ia menciptakan sistem,
bagi mereka yang ingin terus mengangkat sudut-sudut bibirnya biar dicap orang mulia

22-02-2014 22:08