Dalam tiap tenggakan kopiku malam ini, tanganku gemetaran
Aku menemukan keresahan di dasar cangkirku
Aku tahu kau pun merasa begitu
Keraguan yang kita ciptakan cukup eksperimental
Yang satu takut membuka, yang satu takut terluka
Aku butuh bulan purnama untuk ajarkan aku percaya
Kau butuh samudra untuk teriakkan namaku sekerasnya
Hujan turun lebat membutakan mata dan memekakkan telinga
Membuat kita bertanya sedang berada dipersimpangan yang mana
Lalu kau tanyakan semuanya
Aku jawab sekenanya
Tapi tampaknya kau masih tak bisa terima
Apa diamku belum menggambarkan semuanya?

Yogyakarta, 08/10/2017 21:57