Di tengah ego yang semakin sombong
Masih ku lafalkan doa yang sama
Bicara dengan Tuhan dengan nada sekenanya
Seakan Tuhan adalah operator telefon
Berharap doaku adalah saluran bicara dua arah
Tapi Tuhan melihat segala kesombonganku
dibalik segala keangkuhan yang kubuat sendiri
Membiarkan murkanya meluap-luap
Membakar segala yang aku minta
Merobek luka yang mulai mengering
Dengan bengis melihatku kehabisan darah
Tidak tertawa,
cuma melihat saja
Semoga aku tidak tertawa
Karena terlalu ceroboh mencobai Tuhan
Siapakah aku ini, Tuhan?
Ingatkan aku
Dan jangan lupa perbaiki aku
Baru saja aku mengkritik diriku sendiri
Tapi tetap melakukannya sekali lagi
Yogyakarta, 04/11/2017 19:45