Titik Temu

Seperti garis pada titik temu
Keduanya berhenti menjadi diri masing-masing
Berpaut dan menjadi senapas
Melangkah berarti berpisah
Berhenti berarti akhir dari mimpi
Mereka beradu berputar-putar
Menghasilkan noktah yang sebentar saja sudah tak kecil lagi
Seperti rahim ibu
Siapa yang tahu,
apakah 10 tahun lagi tumbuh sebuah mimpi buruk,
atau malah kedamaian yang kau cari seumur hidupmu?
Ketenangan itu telah diambil daripadamu
Digantikan hal-hal asing lain yang mereka bilang proses pendewasaan
Aku melihatmu melihat kita kebingungan di tengah nadir jurang keputusasaan
Ingin kembali menjadi utuh tanpa kembali merasa butuh
Berharap sedetak lalui kisah yang telah retak
Memohon tak pernah bertemu meski ragamu haus merindu

Yogyakarta, 12/02/2019 2:30

Alegori Kuah Soto

Langkah-langkah kecilku terhenti di belakang gereja
Selalu kita makan soto berdua
Selepas ibadah Minggu siang
Aku mengubur masa laluku dalam tumpukan nasi dan daging ayam
Kamu membasuh luka-lukamu dengan kuah panas
Suka sekali aku melihatmu mengelap keringat yang turun di keningmu
Sambil sesekali aku tanyakan cerita apa yang kau dapat dari khotbah tadi
Kalau mau jujur, aku tak pernah menghiraukan apa yang kau katakan
Bagiku, gerik bibir pucatmu adalah Khotbah Minggu-ku
Sama seperti es dalam minumanku,
habis semua resahku diremukkan gigi-gigimu yang masih belum lepas behel itu
Semangkuk lagi aku minta tambah, soto juga candaan tak lucu yang kau banggakan
Selesai aku sesap sendok kuah terakhir sebelum akhirnya kita pulang ke peraduan masing-masing
Dan tidur nyenyak dengan kekasih yang bukan aku
Atau kamu

Surabaya, 28/01/2019 1:38