Langkah-langkah kecilku terhenti di belakang gereja
Selalu kita makan soto berdua
Selepas ibadah Minggu siang
Aku mengubur masa laluku dalam tumpukan nasi dan daging ayam
Kamu membasuh luka-lukamu dengan kuah panas
Suka sekali aku melihatmu mengelap keringat yang turun di keningmu
Sambil sesekali aku tanyakan cerita apa yang kau dapat dari khotbah tadi
Kalau mau jujur, aku tak pernah menghiraukan apa yang kau katakan
Bagiku, gerik bibir pucatmu adalah Khotbah Minggu-ku
Sama seperti es dalam minumanku,
habis semua resahku diremukkan gigi-gigimu yang masih belum lepas behel itu
Semangkuk lagi aku minta tambah, soto juga candaan tak lucu yang kau banggakan
Selesai aku sesap sendok kuah terakhir sebelum akhirnya kita pulang ke peraduan masing-masing
Dan tidur nyenyak dengan kekasih yang bukan aku
Atau kamu
Surabaya, 28/01/2019 1:38