Siapakah yang paling wanita dari semua Wanita di Dunia?
Dimana bisa didapat yang demikian?
Adakah yang sesempurna itu?
Jika Dunia menjadi sepi,
akankah ada wanita?
Masihkah Rahwana menjadi seorang pria,
ketika tahu ia telah mati demi Sinta,
yang kata para Pendeta, adalah seorang Wanita?
Nadi di kepalaku berdesir bertanya
Generasiku tak punya Wanita kah?
Katanya emansipasi,
katanya kesamaan hak,
katanya sih begitu
Kalau masih, adakah benar itu kau?
Wanita yang paling wanita dari semua Wanita?
Lagakmu saja, atau aku hanya mampu melihat dari mata yang hidupnya sementara?
Kalau Kau sudah temu dengan jawabannya,
segeralah bilang padaku
Biar cepat-cepat aku ukir dan jadikan hiasan yang abadi
Kampus Manyar ITS, Surabaya 17-10-2013 10:45
Untitled
Seperti berhadapan dengan malam kelabu lagi
Yang tadinya aku melihat sebuah senyum tanpa batas di terang rembulan
Tidak pernah berhenti barang semalam pun
, biasanya...
Entahlah, mungkin ada yang menginjak ekormu
Melihatmu tersenyum merupakan sebuah kebutuhan
Karena...
Karena belum pernah aku jumpai senyuman yang begitu menyenangkan
Karena bagiku hal yang menyenangkan itu hal yang sulit
Dan belakangan ini menjadi semakin sulit
Perihal dimensi kita yang berbeda
Mungkin karena aku kehilangan jejakmu waktu itu
Waktu kita masih sama-sama di Pancawati
Bukan...
Bukan gegara Rahwana
Melainkan aku
Bukan aku namanya kalau tidak menyombongkan kebolehanku untuk merayumu
Inikah aji-ajimu?
Sungguh, jimatku tak mempan melawannya
Sebelum jauh,
Bisakah aku melihat senyum itu lagi?
Kalau-kalau besok aku mati
05-10-2013 02:11
Yang tadinya aku melihat sebuah senyum tanpa batas di terang rembulan
Tidak pernah berhenti barang semalam pun
, biasanya...
Entahlah, mungkin ada yang menginjak ekormu
Melihatmu tersenyum merupakan sebuah kebutuhan
Karena...
Karena belum pernah aku jumpai senyuman yang begitu menyenangkan
Karena bagiku hal yang menyenangkan itu hal yang sulit
Dan belakangan ini menjadi semakin sulit
Perihal dimensi kita yang berbeda
Mungkin karena aku kehilangan jejakmu waktu itu
Waktu kita masih sama-sama di Pancawati
Bukan...
Bukan gegara Rahwana
Melainkan aku
Bukan aku namanya kalau tidak menyombongkan kebolehanku untuk merayumu
Inikah aji-ajimu?
Sungguh, jimatku tak mempan melawannya
Sebelum jauh,
Bisakah aku melihat senyum itu lagi?
Kalau-kalau besok aku mati
05-10-2013 02:11
Subscribe to:
Posts (Atom)