Angin membawamu pergi
Peraduan tak kembali
Kalau kau masih teringat embun pagi
Embun yang biasa kita seduh
Aduh
Kita yang lama sudah binasa
Soreku sudah tak biasa
Kecewa tapi tak kecewa
Harusnya aku biasa
Tapi kali ini tidak
Kali ini,
aku berdoa pada Tuhan
Supaya angin bawamu kembali
Mengadulah padaku
Seperti yang biasa kita seduh dalam sedih
-
Siapa tak menyalahkan siapa
Apa tak menyalahkan apa
Yang salah adalah Mengapa
Waktu tak bisa berhenti
Dan kau tak bisa lagi menjalani
Yang mati biar mati
Yang mati tak usah kembali
Apa tak menyalahkan apa
Yang salah adalah Mengapa
Waktu tak bisa berhenti
Dan kau tak bisa lagi menjalani
Yang mati biar mati
Yang mati tak usah kembali
Ruang Kosong
Langit pagi ini sengaja melihat ke dalam kelas kami
Penuh jiwa yang pergi berkelana di alam mimpi
Penuh,
tapi kosong
Yang ada hanyalah monolog interaktif semata
Langit yang tenang menatap dengan khawatir
Sejoli dalam telefon genggam berusaha keluar dari huru-hara
Yang lain berusaha lari dari alam nyata
Nanar kosong menatap masa depan tak bertuju
"Ada ruang kosong dalam hujan"
Begitu bunyi kalimatnya
Mengangkat dengan mudah sudut bibirku
Langit angkat bicara
Tentang masa depan
Ada harapan
Subscribe to:
Posts (Atom)