Masihkah kau sibuk dengan Mentari?
Hingga kau lupa akan hangatnya malam
Akankah kau rindu dengan embun pagi?
Kalau tahu hembus nafas malam yang membentuknya
Malam ini terlalu hangat untuk kau tinggalkan
Demi kesunyian pagi
Yang membuatmu menggulung selimutmu rapat-rapat
Sampai tak kau sadari kopi pagi ini begitu dingin
Malang sungguh nasib malam
Seberapa banyak kisah cinta yang ditulis Tuhan malam hari?
Dan kau pun akhirnya terima sapaan, "Selamat pagi, Kasih."
Aku ingin berterima kasih kepada hangatnya malam
Yang sudah membuatku lupa akan dinginnya pagi
Yogyakarta, 20:18 01/06/2015
No comments:
Post a Comment