Asas Praduga Tak Bersalah

Bulan yang pucat dengan iseng bertanya pada pengendara motor yang tak sengaja lewat
"Bukankah manusia diciptakan dengan wajah yang tak sepucat wajahku?"
Pengendara itu lalu berhenti sejenak,
tersenyum, lalu kembali berjalan diam mendengar celoteh penuh amarah istrinya

Ranting pohon tua yang jatuh, terinjak seorang perempuan muda yang baru saja keluar dari dapur
Suaranya pelan, dan dengan senyum tertahan
"Nona Muda, apa telepon yang kau genggam itu menggelitikmu?"
Perempuan itu lalu berhenti sejenak,
tersenyum, lalu kembali merajuk manja kepada seseorang yang tidak disahkan negaranya, terlebih kepercayaannya

Jarum jam dinding yang sudah lelah berputar nampak sedih melihat seorang anak dengan mata sembap
"Menunggumu membosankan, boleh aku tidur dahulu?"
Anak itu lalu berhenti sejenak,
tersenyum, lalu kembali larut dalam sesal memercayakan segalanya pada teknologi

Putung rokok yang akan dibuang sore itu menjadi sesosok yang ingin tahu kenapa pria botak yang tadi menghisapnya tertawa lepas setelah berjabat dengan pria lain sembari memberinya sebuah amplop
"Tuan, pesan baik apakah yang disampaikan pria tadi dalam amplop itu?"
Pria botak itu lalu berhenti sejenak,
tersenyum, lalu kembali tertawa dan membakar putung utuh sambil memindahkan isi amplop itu ke dalam dompetnya

Yogyakarta, 30/09/2015 8:59

No comments:

Post a Comment