Kita pernah berbicara tentang masa depan
Dan seberapa kita tidak menginginkannya
Memohon agar jarum jam tidak bergerak maju
Agar bulan tidak meringkuk hilang ditiup hembusan nafas pertama matahari
Supaya pelukanmu melingkar dan mengakar,
menyatu dengan tulang rusukku
Dan bibirmu bisa lekat-lekat menciumku di belakang telingaku yang satu
Berharap tidak akan ada kesempatan yang lain,
seperti hari ini kau menginginkanku
seakan hari ini terakhir daun-daun mencipta oksigen untuk kita hirup
Tapi pikiran kita terlalu dekat,
untuk hari esok yang masih begitu jauh
Lalu bersama dengan matinya besok untuk yang ke sekian kali,
perasaan-perasaan berhambur berserakan karena berjalan terlalu dekat dengan matahari
Perjalanan Yogya-Surabaya, 13/04/2017 21:59
No comments:
Post a Comment