Aku bersila di pinggir pantai
Menunggu digulung ombak yang kotor
Dihadapkan pada badai di balik horizon sana
Tengok ke kanan, yang ku lihat adalah puing
Tengok ke kiri, yang ku rasa hanya bara
Melihat ke depan pun aku hanya disuguhi air yang tenang
Tanpa riak
Tanpa buih
Aku membuat diriku bersila lebih dekat dengan air
Karena aku merasakan kantuk pada kesadaranku
Ku ambil air segenggam
Yang ku dapati adalah darah
Darah yang merasa bosan punya inang yang kosong
Dan akhirnya keluar
Tak punya darah pun tak masalah, pikirku
Nyiur melambai tak setuju
Menjatuhkan sebuah untuk membuatku terjaga
Aku masih menunggu ombak itu datang
Datang untuk melenyapkanku
0:01 02/03/2015
No comments:
Post a Comment