Dari sebuah siksa yang terus membelenggu
Suara itu aku dengar
Lirih, pasif, dan getir
Tentang sebuah perjalanan yang menemukan akhir
Menjadikan nisan sebuah pelabuhan
Berharap remuk ditiup angin
Diam saja melihat cahaya yang berpendar dari kejauhan
Melambat, meliuk dalam liku
Menjadi kaku
Tanpa sedikitpun menjadikannya baku
Dahan dan ranting yang patah
Memaksa daun untuk mengaku kalah
Terkembali menjadi putih
Dengan atau tanpa merintih
Dan akhir tidak menjadi henti
Tapi menjadi tunda
Supaya semua mendapat kesempatan kedua
Sebuah mula
Yogyakarta, 07/04/2016 14:58
No comments:
Post a Comment