Kalau tak ada lagi kata yang terucap,
akhirnya kita bisa menyendiri bersama.
Begitu katamu singkat dalam pesan yang kau kirim
Bersama pesan itu pun jarak yang menjadi dinding
sama sekali runtuh menjadi kepingan yang tak berarti
Malam yang bisu-tuli menjadi tahir
Lalu menjelma rupa-rupa kembang dan tembang lima nada
Ruangan yang dingin seakan merayuku untuk lamat-lamat memejamkan mata
sambil mengingat hangat tubuhmu,
wangi strawberry yang kini sudah mengakar di tulang punggungku,
rona mukamu waktu menghabiskan makananku malam itu
Gemerlap lampu kota kini menyenangkan, juga menenangkan
Mengarak kita satu-satu
menuju kesendirian
yang kita amini
bersama-sama
Surabaya, 18/01/2017 19:01
No comments:
Post a Comment