Lembaran Kenangan dan Simpul Senyum...

Tiap hari Rabu pulang sekolah, sewaktu cinta belum menjamah otak kiriku
Sebuah sisi lain dari diriku


Aku telah belajar banyak
Simpul dan temali, pengetahuan yang seru, menurutku
Lilit sana
Putar sini
Tarik sana
Kencangkan sini
Walau pada akhirnya aku hanya dapat mengikat tali sepatu dan kantong plastik


Simpulku tak kunjung usai, perasaan itu ikut mendorongku menggali lebih dalam
Hanya saja, pelajaran kali ini lebih cepat membuat aku lapar
-Aneh memang, tapi tiap kali aku lelah berpikir aku pasti begitu-
Bukannya membuat, tapi mencari cara mengurai lembaran kenangan yang ku buat dari simpul-simpul senyum indahmu
Simpul-simpul yang ingin ku uraikan, semakin lama semakin merapat dan hilang batasnya seakan tak ingin dilepas, terlepas, atau melepas


Apa di sana kau tahu ini tidaklah mudah?


Apakah harus aku menguraikan lembaran ini?




- Tanyaku,
        Dengarlah,
               Jawablah!

No comments:

Post a Comment