Rabu Tua di Napoli

Dalam biru aku jatuh dalam pelukmu
Ketika pintu airmata tak dapat lagi membendung

Rabu tua di Napoli
Aku bertualang mulai dari sini
Dengan dalih sederhana
Menghapus semua ingatanku
Akanmu

Jalan pagi di Napoli masih basah
Belum kering dari badai semalam
Yang kuhabiskan dengan kopi di lounge motelku
Penjual sekalian pembeli lalu lalang di hadapanku
Dengan aksen dan gaya asli Neapolitan
Dengan lihai menarikku beli satu topi
Biar tampaklah aku sebagai turis di sana

Aku pergi dari pasar
Menyisir tepi kota, bukan pantai
Berhenti sejenak aku di sana
Sejenak
Teringat

Dua tahun lalu, tepat hari ini
Adalah hari ulang tahunku
Aku masih ingat hari itu
Hari itu aku diam
Aku menyumpahi diriku sendiri
Aku akan diam, sebelum kau datang
Aku salah
Kau tak pernah datang
Sampai sekarang
Sekarang, dari dua tahun lalu
Aku sudah tua
Aku telah mengambil banyak alasan supaya kau tidak bersalah
Terlalu banyak hal ku ucap sampai aku tak ingat satu
Tapi satu hal tak ku lupa hari itu
Aku tak bicara
Sampai satu hari berlalu

Napoli belum lengkap tanpa pelabuhan
Dengan langkah kaku seorang Indonesia
Melenggang aku ke sana
Berusaha cari tempat menarik
Untuk abadikan diri dalam kertas
Kakiku tersangkut kail
Yang mempertemukanku dengannya
Dia yang memakai gaun hijau terang bertopi jerami
Sehabis beli ikan, katanya sambil bantu aku perlahan
Belum sempatlah aku bertanya nama
Dengan piawai mengganggu umat-Nya,
hujan pun turun lagi
Bergegaslah ia pergi
Hanya sekali menoleh ke belakang,
dan tersenyum

Hujan memang brengsek
Baru juga aku bersapa
Ia datang, lalu pergi begitu saja
Tak berucap maaf pula
Terimakasih hujan
Suatu saat nanti aku pasti takkan menyesalinya

Beranjak aku pergi dari situ
Duduk di tengah taman kota
Sempatkan mata lihat sejoli cari angin kala siang
Semakin ingatkanku akanmu
Yang aku kira akan hilang di sini
Di Napoli

02-09-2012 23:58

No comments:

Post a Comment