Tentang Tanah

Angin mengikis hujan dalam rindu
Rindu yang tak pernah bermadu
Tanah tetap meringkuk dalam pilu
Aku tahu layangmu itu palsu
Tampak sedikit dari sedikit gincu di ujung bibir manismu
Tanah menertawakanku
Bukan tertawa bersamaku

Tanah
Yang semula berdebu,
bertemu dengan api, membatu
Asam garam berubah jadi abu
Tanah tetap diam tak bergeming satu

Melihatmu basahi lentera seribu
Khayalku, pikirku, jiwaku, tetap dirimu

Melihatmu
Tanah tersenyum malu
Malu-malu rasa pilu

Tanah tidak lagi diam dan merayu
Merayu kita agaknya yang dia mau
Supaya kita kembali satu
Jadi abu di badai salju

Aku, Tanah, dan Kamu

12-01-2013 15:23

No comments:

Post a Comment