Kopi panas telah membakar lidahku;
sepertimu membakar hatiku dengan senyap katamu
Kopi panas telah menghitamkan kemeja kesukaanku;
seperti saat kau masuk dalam duniaku dan mengacaukan semua
Kopi panas telah menghabiskan gula terakhirku;
terlalu pahit kisah kita dan akulah yang perbaiki semua
Tapi, kopi panas telah hangatkan tubuhku;
dingin duniaku tanpa peluk kecup hangatmu
Tapi, kopi panas telah membuatku selalu terjaga;
selalu membuka mata akan semua peristiwa
Tapi, kopi panas telah jadi teman dekat;
semakin sendiri aku tanpamu
Dan paling penting, kopi panas akan tetap menjadi favoritku!
No comments:
Post a Comment